WAYOUT.ID, SAMARINDA – Pandemi Covid-19 yang sampai saat ini belum berakhir turut berdampak pada berbagai sektor.
Di ibu kota Kaltim, Samarinda, sektor pariwisata hingga usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) termasuk yang kena dampak.
Terbaru, dua spot lokasi tempat nongkrong di Samarinda, Citra Niaga dan Tepian Mahakam telah ditutup sementara hingga seminggu lamanya.
Tak hanya UMKM, di sektor pariwisata pun demikian.
Hal ini karena untuk warga Samarinda, pada tahun 2020 ini tak akan merasakan kemeriahan Festival Mahakam.
Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda membatalkan gelaran Festival Mahakam tahun 2020.
Alasan pembatalan event akbar tahunan yang menjadi kalender event Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dengan mempertimbangkan protokol kesehatan Covid-19.
Pembatalan Festival Mahakam Samarinda 2020 ini sekaligus menjadi yang pertama kali sejak festival ini digelar pada tahun 1999 silam.
Sekretaris Daerah Kota Samarinda, Sugeng Charuddin mengungkapkan, acara Festival Mahakam mengumpulkan banyak massa.
Karena itu, festival tahunan ini lebih baik ditunda mengingat jumlah kematian Covid-19 di Kota Samarinda terus meningkat.
“Kalau ini memang tujuannya mempromosikan Kota Samarinda paling tidak kita harus kreatif, tidak harus mengumpulkan orang banyak. Masukan dari saya, lebih baik mengadakan lomba dengan beberapa konten-konten kreatif via video online vlog-vlog,” ujar Sugeng saat memimpin rapat virtual koordinasi agenda kegiatan Festival Mahakam, Senin (21/9/2020) lalu.
Kabag OPS Polresta Samarinda, Kompol Erick Budi Susanto juga menambahkan, seharusnya acara Festival Mahakam ditunda. Pasalnya, Kaltim sekarang telah memasuki daerah tiga besar yakni angka kematian Covid-19 terbanyak setelah DKI Jakarta dan Bali.
“Saya sependapat seperti Pak Sekda katakan apabila acara Festival Mahakam ini ditunda atau dibatalkan untuk mencegah lebih jauh virus Covid-19,” ujar Erick.
Hampir Dekati 2 Ribu Kasus Positif
Untuk Samarinda, hingga 22 September 2020, total kasus terkonfirmasi positif di ibu kota Kaltim mendekati angka 2 ribu kasus. Tepatnya 1.918 kasus positif Covid-19.
Dari angka itu, 1.461 dinyatakan sembuh, 470 dalam perawatan. Sementara untuk kasus meninggal dunia ada di angka 87 kasus.
Jumlah klaster penyebaran Covid-19 pun belum menurun. Totalnya ada 18 klaster, semisal klaster ABK hingga klaster Trakindo. (***)
Reporter: Bima Putra Perkasa
Editor: Prananda Dwi Indra Purnama