WAYOUT.ID, BONTANG – Meninggalnya Adi Darma membuat semua terentak. Dia merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan yang diusung sebagai calon Wali Kota Bontang.
Kendati demikian, banteng moncong putih tidak terlalu lama larut dalam kesedihan. Calon pengganti pun sudah disiapkan. Dia adalah Hj Najirah yang notabene istri dari Adi Darma.
Ketua DPD PDI Perjuangan Kaltim, Drs H Safaruddin mengatakan, komposisi kandidat pun mengalami perubahan. Jika sebelumnya Basri Rase yang merupakan ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Bontang didapuk menjadi wakil Adi Darma, kali ini Basri diplot sebagai calon wali kota.
“Sudah kita usulkan ke DPP (PDI Perjuangan). Basri Rase sebagai calon wali kota, istri almarhum Adi Darma sebagai wakil,” kata anggota Komisi III DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Kaltim itu.
Saat ini, kata Kapolda Kaltim 2015-2018 itu, tinggal menunggu rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan. “Kita tunggu saja rekomendasinya,” tutupnya.
Di Bontang, ketua Tim Pemenangan H Maming menggelar konferensi pers di kantor DPC PDI Perjuangan Bontang, Jumat (2/10/2020) malam.
“Setelah berdiskusi panjang, kami dari tim pemenangan sudah sepakat mengusulkan calon pengganti almarhum Adi Darma,” ungkapnya.
Nama pengganti itu adalah Najirah yang merupakan istri dari Almarhum Adi Darma. “Kami sepakat memberikan amanah ini kepada Basri Base dan Najirah,” tegasnya kepada awak media.
Porsinya pun berubah. Sebelumnya Basri Rase yang diawal dipasangankan sebagai calon wakil wali kota, kini menjadi calon wali kota. Sementara Najirah menjadi calon wakil wali kota.
Hal ini pun disebut sudah disetujui oleh pihak partai, yakni PDI P dan PKB.
Sementara itu, Komisioner Divisi Hukum dan Pengawasan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltim, Fahmi Idris mengatakan KPU memberikan waktu tujuh hari kepada parpol pengusung. Menurutnya, pergantian pasangan calon yang meninggal sudah diatur dalam Peraturan KPU (PKPU) Nomor 3 Tahun 2017 dan Undang-undang (UU) 10/2016.
“Nantinya partai pengusunglah yang memutuskan siapa yang akan dicalonkan,” ungkapnya. (***)
Reporter: Bima Putra Perkasa
Editor: Prananda Dwi Indra Purnama