WAYOUT.ID, SAMARINDA – Kebakaran yang melanda salah satu ruangan di DPRD Kaltim Rabu (28/10/2020) pagi sekira pukul 07.55 Wita masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Kebakaran itu terjadi bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober ini.
Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Yuliansyah mengatakan, saat ini pihaknya telah memeriksa keterangan dari empat orang saksi, yang tak lain merupakan pekerja di gedung parlemen tersebut.
“Dari pemeriksaan sementara, diduga kebakaran akibat korsleting listrik,” jelas Yuliansyah melalui telpon selulernya.
Dugaan sementara akibat korsleting listrik ini, lanjut Yuliansyah, sebab saat kebakaran di ruang Fraksi PPP ini dalam keadaan kosong.
“Gedung itu dalam keadaan kosong. Memang dijaga, tapi dari luar penjagaannya. Jadi gedungnya dikunci,” imbuhnya.
Selain melakukan penyelidikan, mantan Kapolsek Samarinda Kota ini juga menyebut jika para legislator ingin mengusut tuntas penyebab pasti, maka pihaknya akan siap mendatangkan tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri.
“Kita lihat dulu, kalau dari DPRD minta, kami akan siapkan (tim Puslabfor) untuk mencari penyebab pasti kejadian pagi tadi,” terangnya.
Akan tetapi, jika pihak DPRD tidak meminta, maka tim kepolisian setempat yang akan memegang peranan penuh proses penyidikannya.
Diberitakan sebelumnya, kejadian yang menghanguskan bangunan gedung D ini pertama kali diketahui oleh staf yang hendak bekerja bernama Mukti.
Saat Mukti tiba, ia mulanya mendatangi pengamanan dalam (pamdal) sebagai pengamanan setempat untuk meminta dibukakan ruangan gedung D itu.
Namun saat keduanya mendekat, kepulan asap terlihat keluar melewati sela-sela pintu bangunan itu. Sontak meraka yang kaget berusaha memadamkan api menggunakan alat pemadam api ringan (Apar).
Sementara staf lain yang juga mengetahui langsung memanggil relawan dan tim petugas pemadam. Sekira pukul 09.15 Wita api berhasil dijinakkan, namun akibat amukan si jago merah, kerugian di kantor para legislator itu ditaksir mencapai Rp150 juta . (***)
Reporter: Satria Mega Dirgantara
Reporter: Prananda Dwi Indra Purnama