WAYOUT.ID, SANGATTA – Calon Bupati dan Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim), H Mahyunadi SE MSi dan H Lulu Kinsu hadir untuk membawa perubahan. Dengan visi “Terwujudnya Kabupaten Kutai Timur yang Maju, Mandiri, dan Sejahtera Berlandaskan Gotong Royong”, pasangan ini akan menjadikan Kutim Makin Maju.
Salah satu yang menjadi sasaran adalah mewujudkan tata kelola lingkungan yang baik serta tatanan kehidupan sosial yang harmonis. Di mana, calon nomor urut satu ini juga mengajak masyarakat untuk terlibat dalam pembangunan di daerahnya.
Guna merealisasikannya, Mahyunadi-Kinsu akan menyiapkan alokasi anggaran Rp 50-100 juta per RT per tahun untuk kegiatan sosial, sarana olahraga dan seni, kegiatan keagamaan, dan kegiatan penataan lingkungan di tiap RT.
“Nantinya, anggaran itu akan dikelola oleh RT. Mau dibuat apa anggaran itu, cukup dimusyawarahkan di tingkat RT. Sehingga, kegiatan yang wilayah cakupannya RT, bisa segera dijalankan. Ini penting dalam rangka mendorong pertumbuhan di tingkat RT, serta mengajak masyarakat untuk bersama-sama membangun daerahnya,” kata Mahyunadi.
Tak hanya itu, Mahyunadi-Kunsu juga menyiapkan program penataan peruntukan lahan per kecamatan. Di mana, semua pihak dilibatkan dalam penentuan peruntukan lahan. Sehingga tidak terjadi tumpang tindih. “Semua itu harus diatur sedemikian rupa, dengan melibatkan banyak pihak,” katanya.
Selain itu, pembinaan lembaga adat, organisasi masyarakat (ormas), organisasi kepemudaan (OKP), olahraga, seni dan budaya, juga dilakukan. “Karena itu semua adalah wadah bagi masyarakat. Sehingga pemerintah punya peran besar untuk memfasilitasinya,” tegasnya.
Kemudian, Mahyunadi-Kinsu akan menumbuhkembangkan budaya gotong-royong dalam masyarakat. “Budaya gotong royong ini harus kita pertahankan. Bisa dengan kerja bakti, keterlibatan masyarakat dalam pembangunan, dan masih banyak lagi,” tuturnya.
Membangun Kutim ke depan tidaklah mudah. Di tengah meningkatnya angka kemiskinan, banyaknya infrastruktur jalan yang rusak, kualitas pendidikan yang harus ditingkatkan, fasilitas kesehatan yang belum merata, hingga kesejahteraan masyarakat harus diselesaikan. Jika salah memilih pemimpin pada 9 Desember mendatang, harapan untuk menikmati program-program tersebut di atas akan sirna.
Oleh karena itu, dibutuhkan pemimpin yang memiliki kualitas, pengalaman, dan paham dengan kondisi masyarakat. Kehadiran masyarakat dalam rangka membawa Kutim untuk perubahan sangat dibutuhkan. Syaratnya adalah, pada tanggal 9 Desember mendatang, coblos nomor satu, Mahyunadi-Kinsu. (***)
Reporter: Bima Putra Perkasa
Editor: Prananda Dwi Indra Purnama