WAYOUT.ID, BALIKPAPAN – Pada 31 Oktober 2020 lalu, Jembatan Pulau Balang yang menghubungkan antara Kota Balikpapan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) telah tersambung. Jembatan ini nantinya akan terkoneksi dengan jalan tol Balikpapan-Samarinda dan ibu kota negara.
Anggota DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Kaltim, Drs H Safaruddin mengapresiasi tersambungnya jembatan tersebut. Menurutnya, jembatan tersebut akan menumbuhkan pusat-pusat ekonomi baru, sekaligus memperkuat infratruktur bagi ibu kota negara yang baru.
“Semoga dengan tersambungnya Jembatan Pulau Balang, menjadi angin segar bagi kemajuan infrastruktur di Kalimantan Timur (Kaltim), yang tentunya akan memudahkan mobilitas serta mendorong terciptanya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru,” kata ketua DPD PDI Perjuangan Kaltim itu.
Dijelaskannya, Jembatan Pulau Balang merupakan penghubung antara kabupaten/kota lainnya di Bumi Mulawarman. Ini sejalan dengan program Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam hal pemerataan pembangunan infrastruktur.
“Jembatan Pulau Balang ini merupakan pembangunan strategis nasional di Kaltim. Yang mana, sebagai akses penghubung antarwilayah kabupaten/kota, bahkan provinsi,” kata Kapolda Kaltim 2015-2018 itu.
Sekadar diketahui, Jembatan Pulau Balang didesain dengan lebar 22,4 meter yang mencakup empat, lajur serta dilengkapi dengan trotoar di samping kanan dan kiri. Untuk mendukung akses menuju jembatan tersebut, dibangun pula jalan sepanjang 1.969 meter.
Jembatan ini juga dilengkapi dek utama sepanjang 804 meter dan dek pendekat 167 meter. PT Hutama Karya (Persero) dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT Bangun Cipta Konstruksi selaku pelaksana konstruksi mengadopsi model Cable Stayed Bridge.
Model cable stayed bridge Jembatan Pulau Balang membutuhkan kabel prategang setinggi 29 meter untuk menahan beban jembatan. Terdapat dua pylon atau tiang jembatan setinggi 116 meter untuk menahan kabel-kabel tersebut dan 144 bore pile atau tiang pancang sebagai penopang jembatan.
Kemajuan teknologi juga diterapkan pada jembatan ini melalui Structural Health Monitoring System (SHMS) yang akan memantau kesehatan struktur konstruksi jembatan. (***)
Reporter: Bima Putra Perkasa
Editor: Prananda Dwi Indra Purnama