WAYOUT.ID, SAMARINDA – Uji klinis fase III vaksin Covid-19 buatan Sinovac di Indonesia masih berlangsung hingga kini. Andaikan tahap ini berjalan mulus, hasilnya akan diregistrasikan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Bila BPOM memberikan lampu hijau, maka vaksin bisa diproduksi secara massal pada Januari 2021. Selain vaksin Sinovac, pemerintah juga bekerja sama dengan perusahaan vaksin G42 UAE dari Uni Emirat Arab.
“Tahun depan akan ada 300 juta dosis vaksin Covid-19,” ujar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir.
Pada 16 September, Sinovac mendaftarkan uji coba fase satu dan dua dari vaksin untuk anak-anak. Kira-kira sebanyak 552 peserta ini mendapat dua dosis vaksin eksperimental CoronaVac buatan Sinovac yang terdaftar di Amerika Serikat.
Uji coba gabungan fase satu dan dua ini diperkirakan akan dilakukan pada 28 September Hebei, Tiongkok.
Bagaimana kabar vaksin Merah Putih buatan anak negeri? Menurut laman Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, Lembaga Eijkman sudah memulai upaya pengembangan vaksin. Prosesnya sudah mencapai 50 persen.
Targetnya, akhir tahun ini uji coba pada hewan sudah bisa diselesaikan. Dengan begitu awal tahun depan, sekira bulan Januari, Lembaga Eijkman bisa menyerahkan bibit vaksin tersebut kepada PT Biofarma. Selanjutnya, dilakukan formulasi produksi dalam rangka uji klinis, baik uji klinis tahap I, II, dan III.
Sementara itu, informasi yang berkembang, beberapa tokoh termasuk Presiden Joko Widodo, telah menyatakan diri siap memjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19, sebagai uji coba reaksi vaksin.
Di Bumi Mulawarman, Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi menyatakan diri siap disuntik vaksin pertama bila dibutuhkan. Hal ini dilakukan guna meyakinkan masyarakat bahwa vaksin Covid-19 aman digunakan.
“Saya siap jadi penerima vaksin pertama,” kata Hadi, ditemui Jumat (18/12/2020).
Hadi mengungkap bahwa anaknya telah divaksin Covid-19, saat berada di Abu Dhabi, pada tanggal 8 Desembel lalu. Hingga saat ini diakuinya, tidak ada reaksi efek samping dari penyuntikan vaksin tersebut.
“Anak saya sudah divaksin di Abu Dhabi, sudah satu minggu enggak ada apa-apa. Dia menggunakan vaksin Sinopharm dari perusahaan milik negara Tiongkok, China National Biotec Group (CNBG) Co. Yang akan jadi vaksin di kita kan Sinopharm dan Sinovac. Semoga membantu Covid-19 bisa segera berakhir,” sambungnya.
Meski menyatakan diri siap menjadi penerima vaksin pertama, Hadi belum mengetahui berapa jumlah dan kapan vaksin akan diterima oleh Kaltim.
“Nah, masalahnya Kaltim dapat jatahnya kapan kami belum tahu. Jatah Kaltim berapa dan kapan, kami juga belum tahu. Sabar aja,” pungkasnya. (***)
Reporter: Satria Mega Dirgantara
Editor: Prananda Dwi Indra Purnama